Tips Agar Pengajuan Pinjaman Modal Tidak Di Tolak Bank

Tips Agar Pengajuan Pinjaman Modal Tidak Di Tolak Bank
Pinjaman modal di tolak

Tips Agar Pengajuan Pinjaman Modal Tidak Di Tolak Bank - Bagi pelaku usaha kecil memang tidak mudah dalam meminjam dana ke Bank. Apalagi jika bisnis yang anda kelola terhitung baru dan belum kelihatan hasilnya. Bank selalu memberikan persyaratan dan ketentuan yang dianggap memberatkan. Meski sekarang sudah ada KUR(Kredit Usaha Rakyat), namun keluhan kesulitan meminjam modal sering kita dengar. Pihak Bank sendiri juga tidak mau mengambil resiko besar dengan memberikan pinjaman kepada orang yang belum “dikenal” dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebenarnya bagi pelaku usaha kecil tidak perlu risau dengan modal usaha yang diperoleh dari pinjaman bank. Pihak Bank sebenarnya selalu memperhatikan beberapa aspek sebelum mereka mengambil keputusan untuk menolak atau mengabulkan proposal pinjaman bank. Syarat dan pertimbangan-pertimbangan inilah yang perlu diperhatikan dan dipenuhi oleh pelaku bisnis usaha kecil.

Menurut Ayu Sari Wulandari,Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kecil Bank Negara Indonesia, Perbankan selalu menilai sebuah usaha yang mengajukan pinjaman ke bank dengan beberapa prinsip dasar yang disebut 5C, yaitu character (karakter), capital (modal), collateral (jaminan), capacity (kapasitas usaha), dan condition (kondisi usaha). Seperti yang di jelaskan di bawah ini:

Karakter, hal-hal yang dilihat meliputi komitmen usaha yang dibangun, rekaman usaha seperti pemasok, pelanggan, dan sejarah perbankan. Bank akan melihat apakah usaha Anda pernah memiliki sejarah pinjaman yang bermasalah atau tidak.

Capital/Modal, bank akan melihat modal yang dibutuhkan untuk usaha. Bank tidak bisa 100 persen memberikan pembiayaan ke usaha yang mengajukan permodalan. Harus ada self financing (modal dari diri sendiri), apakah itu berasal dari modal disetor atau laba yang terakumulasi menjadi modal.

Modal ini antara lain dilihat dari komposisi kepemilikannya itu siapa saja, siapa uang dominan, dan siapa pengurus modal tersebut. Ini penting, karena dengan mengetahui siapa yang mengendalikan modal ini, bank akan tahu bagaimana keberlangsungan bisnis yang dijalankan pada masa depan.

Jaminan, ada dua jenis jaminan yang bisa dijadikan jaminan, yakni yang berwujud seperti peralatan, mesin, kendaraan, bangunan, atau tanah. Sedangkan untuk jaminan yang tidak berwujud yakni seperti garansi personal atau perusahaan seperti jaminan yang diberikan asuransi kredit.

Kapasitas usaha yang diajukan juga menjadi faktor pendukung. Bank antara lain akan melihat hasil penjualan, struktur biaya, arus kas, perputaran tagihan dan biaya terhadap pendapatan.

Untuk kondisi usaha biasanya yang dilihat adalah perizinan, yang ini bisa dikeluarkan dari instansi yang berwenang di setiap level yang berbeda.

Jika pengajuan pinjaman ke Bank anda selalu mengalami penolakan, mungkin anda perlu melihat usaha anda dari sudut pandang bank melihat anda. Jika perlu tanyakan mengapa usaha anda belum dapat menerima kucuran modal dari bank dna perbaiki. Selamat Mencoba.(Galeriukm). Bisnis Finansial

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel