Awas! Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Jamu Ini, Bahaya Mengancam - Jamu yang dibuat dari ekstrak tanaman memang mengandung khasiat untuk menyembuhkan keluhan tertentu. Namun, jamu tersebut belum tentu aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Kesehatan ibu hamil lebih rentan daripada orang normal sehingga perlu pengawasan khusus, termasuk dalam hal mengonsumsi jamu tradisional yang juga dapat membahayakan.
Beberapa jamu tradisional mengandung manfaat pada satu sisi dan racun pada sisi yang lain. Oleh karena itu, membeli jamu dalam kemasan perlu kehati-hatian. Contohnya, apel merupakan buah yang kaya manfaat dan bisa digunakan sebagai obat. Tapi, ternyata biji apel mengandung racun yang membahayakan. Konsumen tidak pernah tahu apakah apel dalam kemasan jamu diolah bersama bijinya atau tidak. Itulah alasan mengapa ibu hamil dilarang mengonsumsi jamu tradisional yang belum pasti kandungannya.
Berikut ini kami uraikan beberapa tanaman tradisional yang biasa digunakan untuk jamu tradisional yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan, abortus, dan kelainan janin:
1. Cabe jawa
Tanaman ini diambil buah, daun dan akarnya untuk jamu yangbberguna meredam nyeri, meningkatkan suhu tubuh, dan meluruhkan keringat. Namun, cabe jawa tidak boleh di minum oleh ibu hamil, karena dapat menggugurkan kandungan karena mengandung piperine, piplartine, dan piperlongiminine.
2. Daun gandarusa
Tanaman ini sering kali di jadikan jamu yang berkhasiat melancarkan peredaran darah dan anti rematik. Daun gandarusa juga menyebabkan sering kencing, mual, dan mengandung alkaloid yang beracun. Oleh karena itu, jamu daun gandarusa tidak aman untuk ibu hamil karena berbahaya, terutama pada trimester pertama dan ketiga.
3. Inggu
Rasa tanaman ini pedas, agak pahit, dan dingin. Khasiatnya adalah pereda nyeri, anti racun, anti radang, dan menghilangkan bekuan darah. Namun, tanaman jamu ini bersifat meluruhkan haid yang dikhawatirkan menyebabkan keguguran bila di minum oleh ibu hamil.
4. Landep
Tanaman ini menyebabkan sering kencing karena bersifat deuretik
5. Pacar Cina
Rasanya pedas dan manis. Pacar cina ini berkhasiat mengurangi darah haid.
6. Srigading
Tanaman ini sering di jadikan jamu yang berkhasiat meluruhkan dahak dan keringat. Rasanya pahit dan dapat menyebabkan sering kencing dan dan apabila di minum oleh ibu hamil bisa menyebabkan keguguran karena bersifat meluruhkan endometrium.
7. Tembeleken
Jamu yang bersifat sejuk, pahit, berbau, dan beracun. Khasiatnya dapat menghilangkan bengkak, gatal, menghentikan perdarahan, anti nyeri, dan sebagainya. Namun, tanaman ini merangsang rasa mual sehingga kurang aman bila di minum ibu hamil.
8. Biduri
Tamanam jika di buat jamu akan berkhasiat meluruhkan keringat, menghilangkan rasa gatal, dan memacu kerja enzim pencernaan. Getah tanaman ini beracun sehingga dapat menyebabkan muntah dan penyakit jantung. Selain itu, tanaman ini juga membuat sering kencing. Dan tidak di anjurkan di minum ibu hamil.
9. Buah Makasar
Fungsi buah ini adalah membersihkan racun, menghentikan perdarahan, dan antibiotik. Namun, tanaman ini juga bersifat toksik.
10. Nanas
Buah ini sangat bermanfaat untuk mengurangi asam lambung, melancarkan pencernaan, mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat penggumpalan trombosit, dan membersihkan jaringan kulit yang mati. Sayangnya, buah nanas bersifat diuretik, meluruhkan haid, dan panas sehingga menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Maka tidak dibolehkan di konsumsi oleh ibu hamil.
11. Putri malu
Putri malu bersifat dingin, astrigen dan rasanya manis. Khasiatnya antara lain sebagai penenang, peluruh dahak, obat batuk, dan peluruh demam. Di samping itu, putri malu dapat merangsang rasa mual dan menyebabkan sering kencing.
12. Kunyit asam
Kunyit asam pada dasarnya merupakan tanaman jamu yang bermanfaat untuk wanita. Namun, kunyit asam tidak dianjurkan di minum wanita hamil. Kunyit asam mempunyai khasiat yang dapat melancarkan haid dan membantu menurunkan berat badan tentulah sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
13. Teh hijau
Teh hijau memang memiliki banyak manfaat, namun bagi ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi jamu-jamu yang mengandung teh hijau terlebih dalam dosis yang cukup besar karena bisa membahayakan kandungan. Teh hijau mengandung bahan laxative (efek pencahar) yang tidak baik bagi ibu hamil.
Teh hijau juga mengandung Epigallocatechin Gallate (EGCG) yang dapat mengganggu penyerapan dan kerja asam folat oleh tubuh. Padahal asam folat merupakan zat gizi yang sangat penting dan diperlukan bagi tumbuh kembang janin.
Selain itu, teh hijau juga mengandung kafein, dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak dapat membahayakan kehamilan yaitu beresiko besar menyebabkan keguguran dan kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Tanaman-tanaman jamu diatas hanya sebagian kecil dari seluruh tanaman obat yang ada di Indonesia. Dari uraian tersebut kita dapat menilai bahwa di satu sisi tanaman obat mengandung khasiat, tapi disisi lain juga bisa menjadi racun. Efek samping seperti merangsang rasa mual, menyebabkan sering kencing, peluruh dinding rahim, dan menyebabkan kontraksi rahim bukanlah masalah bagi konsumen yang tidak hamil. Namun, bagi ibu hamil tentu efek tersebut dapat mengganggu diri dan janinnya bila minum jamu tersebut.
Pada beberapa kasus, BPOM menemukan ramuan tradisional yang dicampur dengan obat kimia tanpa takaran yang sesuai. Hal ini tentu sangat membahayakan konsumen, utamanya ibu hamil. Pasalnya, ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi sembarang obat karena membahayakan kelangsungan kehamilannya. Untuk itu, disarankan mengetahui terlebih dahulu seluruh kandungan jamu tradisional beserta efek sampingnya atau tidak mengonsumsinya sama sekali selama kehamilan. Biasakan untuk melihat kandungan isi jamu pada label kemasannya atau terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter yang menangani kehamilan Anda.
Semoga bermanfaat. Ibu Dan Anak